SELAMAT DATANG DI SEBATAS INFO -INFORMASI DAN BERITA MENARIK SEPUTAR KITA

Selasa, 29 Maret 2011

Glamorama Cleopatra

Elizabeth Taylor (Foto: Wordpress)

Elizabeth Taylor (Foto: Wordpress)
MENJADI diva adalah peran seumur hidup Elizabeth Taylor. Bagi sang Cleopatra, glamorama adalah gaya hidup.Elizabeth Taylor adalah menjadi antitesis selebriti masa kini yang ingin terlihat seperti wanita biasa.

Malah, tidak ada kata “biasa” yang bisa disandingkan dengan pemeran Cleopatra paling terkenal itu. Selama kariernya yang panjang, dari film pertamanya yang dirilis pada 1942 hingga saat dia mengembuskan napas terakhir di usia 79 akibat gagal jantung, wanita bermata ungu itu tidak bisa dimungkiri bukan hanya sesosok bintang namun juga memiliki sederet predikat lain, aktris pemenang Oscar, humanitarian, aktivis AIDS, sekaligus istri paling terkenal sepanjang sejarah.

Tidak berhenti sampai di situ, bagi dunia fashion, Elizabeth Taylor adalah all-time style icons, ikon mode yang berpengaruh, bahkan gaya yang dihadirkannya terus eksis hingga kini. Pada 1951,Taylor memopulerkan gaun putih dengan detail bunga daisy yang dirancang Edith Head.

Gayanya yang sensual sekaligus manis saat mengenakan gaun tersebut di film A Place in the Sun, langsung dicontek banyak wanita. Fashion Director InStyle Hal Rubenstein mengatakan, gaun putih tersebut menjadi “cetak biru” busana prom di tahun 50-an.

Begitu juga dengan gaun putih besutan Helen Rose yang dikenakannya di film Cat on a Hot Tin Roof. Sementara dari sisi dandanan, penampilan Taylor dengan eyelinertebal di Cleopatra pun terus menjadi referensi gaya make up hingga kini. Jika Audrey Hepburn identik dengan little black dress, maka Elizabeth Taylor identik dengan berlian.

“Tidak ada aktris lain yang memperlakukan berlian seperti Taylor,” kata Rubenstein, mengacu kepada koleksi berlian milik sang bintang, yang salah satunya merupakan berlian paling terkenal di dunia; Taylor-Burton Diamond, senilai 69 karat yang diberikan suami kelima Taylor, Richard Burton.

Tidak hanya mengenakan berlian, Taylor juga mengoleksinya. Dia menjadi salah satu pesohor yang terkenal dengan koleksi perhiasannya, yang bahkan menjadi rangkaian koleksi penting di pameran ulang tahun ke-125 Bulgari. Karenanya, tidak heran bila parfum kolaborasinya dengan Elizabeth Arden, White Diamonds, terus menjadi magnet bagi wanita.

“Kami akan terus memproduksi White Diamonds sebagai bentuk tribute kami kepada Elizabeth Taylor,” ujar Chairman dan CFO Elizabeth Arden E Scott Beattie.

Valentino yang mendandani Taylor pada 1991 untuk pernikahannya yang kedelapan, mengatakan, “Liz adalah wanita yang sangat luar biasa. Dia bisa menjadi wanita yang begitu cantik dan menarik. Tapi di mata saya, yang menjadikannya bintang adalah karena dia sepenuhnya wanita.Khawatir akan berat badan, tidak kebal depresi, dan dia juga punya masalahmasalah lain seperti wanita pada umumnya. Dan karena itu, dia terus abadi.”

Nama Elizabeth Taylor mencuat menjadi perhatian publik lewat film National Velvet, yang dibintanginya ketika dia baru berusia 12 tahun. Namun, peran yang mengantarkannya hingga ke level diva adalah Cleopatra yang dirilis pada 1960. Peran tersebut juga menobatkannya sebagai aktris berbayar termahal pada waktu itu, dengan bayaran sebesar USD1 juta.

Lepas dari itu, bahkan New York Times menyebut Elizabeth Taylor sebagai “beauty incarnate” atau wujud nyata kecantikan.

“Marylin Monroe adalah bom seks, Grace Kelly merupakan ratu es, Audrey Hepburn punya daya tarik boyish, dan Elizabeth Taylor adalah wujud nyata kecantikan itu sendiri,” tulis Mel Gussow.

Dari National Velvet ke A Place in the Sun, dan kemudian Cleopatra, Taylor membuktikan dirinya terlahir sebagai bintang. “Dia dengan sukses bermetamorfosa dari aktris anak-anak yang rapuh menjadi ratu film yang begitu sensual,” tambah Gussow.

“Ratu” memang predikat yang cocok disandingkan dengan Taylor.Bukan hanya dari sisi dunia akting, tapi juga gaya.Taylor seakan “memimpin”khalayak mode pada masanya dengan gayanya yang glamor.

“Sebagai ikon fashion Hollywood, Taylor menjalankan perannya dengan bersungguh-sungguh; lengkap dengan make up, rambut tertata, dan perhiasan berkilauan. Tidak akan pernah Anda melihat Taylor menggunakan jins dan t-shirt,” tulis Samantha Critchell dari Associated Press.

Desainer Amerika Michael Kors bahkan memuji Taylor untuk kecantikannya yang terus terpancar. “Dia adalah wanita yang sangat cantik dan di saat bersamaan, lucu, cerdas, menarik, sekaligus superglamor,” ungkap Kors.

“Sekarang ini, tidak ada lagi bintang yang bisa menunjukkan kebintangannya layaknya Elizabeth Taylor,” sambungnya.

Kisah hidup Taylor memang naikturun dengan banyaknya pernikahan, affair, dan perceraian. Namun satu hal terus konsisten, aura glamor yang terus menyelimutinya.

“Bagi banyak orang, Liz tidak hanya sekadar cantik, tapi juga penuh inspirasi dan dia melakukan semuanya dengan cara yang begitu glamor,” kata Direktur Kecantikan Allure Amy Keller Laird.

“Glamor adalah gaya hidup bagi Elizabeth Taylor,” ujar Rubenstein.

“Dengan caranya dia membuat berbagai hal yang dia kenakan menjadi terlihat glamor. Dia bahkan bisa membuat kaftan begitu stylish dan tentu saja, glamor, di tahun 70-an,” imbuhnya.

Elizabeth Emanuel, perancang gaun pengantin Putri Diana, yang juga pernah mendandani Taylor, mengatakan hal yang selalu mengingatkannya kepada sang bintang adalah glamorama yang tidak dimiliki aktris lain.

“Dia punya aura bintang yang selalu terpancar,” tutupnya.
source:okezone.com

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...